Kondisi Akses Jalan Ke Belawa Pasca Rehabilitasi

Kondisi Jalan di Lingkungan Loppong Kel. Tangkoli Kec. Maniangpajo

Kondisi Jalan di Lingkungan Loppong Kel. Tangkoli Kec. Maniangpajo

Kondisi jalan Anabanua Kecamatan Maniangpajo – Menge (Kecamatan Belawa) Kabupaten Wajo kembali dikeluhkan warga. Pasalnya, jalan yang belum lama ini mendapat perbaikan kini terhenti. Akibatnya disaat musim hujan tiba, kembali berkubang.

Sangat disayangkan kondisi jalan ini dibiarkan terus mengalami kerusakan. Padahal jalan tersebut merupakan jalur utama untuk menuju Kecamatan Belawa selain Lancirang Kabupaten Sidrap. Disamping itu, aktivitas warga yang menggunakan jalur tersebut juga tergolong tinggi. Jika jalan tersebut dibiarkan rusak dan berlubang, tidak menutup kemungkinan angka kecelakaan juga akan meninggi.

Kondisi Jalan Disaat Memasuki Desa Wele Kec. Belawa

Berdasarkan pantauan, jalanan berlubang banyak terdapat di daerah Lingkungan Loppong Kelurahan Tangkoli Kecamatan Maniangpajo, Salo Belawa Kecamatan Belawa, Desa Wele Kecamatan Belawa, dan beberapa wilayah lainnya di Kecamatan Belawa. Padahal jalur tersebut telah mendapatkan bantuan dari BNPB (SBT/APBN) sebesar Rp. 3.448.431.000,- pada proyek kegiatan rehabilitasi pasca bencana alam oleh Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Wajo.

Namun kenyataan yang terjadi, pondasi badan jalan tidak dikerja secara keseluruhan. Hanya bagian-bagian tertentu yang dipondasi, begitupun dengan pengerasan aspal, yang tidak menyentuh seluruh badan jalan. Padahal secara jelas dalam papan data proyek tertulis lokasi yang mendapatkan bantuan rehabilitasi tersebut adalah Anabanua – Menge (Kecamatan Belawa – Maniangpajo)

Papan Data Proyek Tertutup Daun Pisang

Anehnya, terlihat ada upaya menghapus sebagian volume jalan yang akan direhabilitasi. Dalam papan proyek tertulis 4.190 x 4,5 m. Namun, sepertinya angka 5 sepertinya sengaja dikaburkan. Ironisnya lagi, papan data proyek yang ditangani oleh PT. Ramadhani Prima Consultan tersebut dipasang agak tersembunyi yaitu disela-sela pohon pisang, sehingga nyaris ditutupi daun pisang. Sementara di depan papan data proyek tersebut terdapat lubang, yang memaksa pengguna jalan untuk berkonsentrasi menghindari lubang tersebut. Sehingga, papan data proyek tersebut, jelas tidak diperhatikan oleh pengguna jalan.

Oleh penulis, yang selalu melewati jalan tersebut. Papan data proyek yang dimaksud baru dilihatnya pada Hari Sabtu (11/06/2011). Sementara masa kontrak rehabilitasi jalan tersebut dimulai sejak 28 Februari 2011 dan akan berakhir 28 Juli 2011.

Tinggalkan komentar