UN SMAN 1 Maniangpajo Diwarnai Kekurangan Soal dan Soal Cacat

Ganda Soal

Proses Penggandaan Soal melalui Pengawasan yang ketat

Ujian Nasional (UN) 2015 tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat 2015 digelar secara serentak 13 s.d. 15 April 2015 yang lalu di seluruh provinsi di Indonesia. SMA Negeri 1 Maniangpajo yang tergabung pada kelompok penyelenggara 1 Kabupaten Wajo juga melaksanakan kegiatan tersebut dengan melibatkan 18 Pengawas Ruang yang disebar pada 9 Ruang Ujian dengan rincian 5 Ruang Program Studi IPA dan 4 Ruang Program Studi IPS. Sebanyak 173 Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Maniangpajo tampak antusias mengikuti kegiatan skala nasional tersebut.

Pada hari pertama ujian dimulai pada pukul 07.30 – 09.30 WITA dengan materi ujian Bahasa Indonesia dan dilanjutkan pada pukul 10.30 – 12.30 WITA dengan materi ujian Kimia bagi Jurusan IPS dan Geografi bagi Jurusan IPS.

Sepanjang pelaksanaan kegiatan pada hari pertama, SMA Negeri 1 Maniangpajo mengalami kekurangan naskah soal khususnya pada mata pelajaran Kimia. Kepala SMA Negeri 1 Maniangpajo, Hj. Andi Fatmawati, S.Pd., M.Si. menuturkan bahwa kelebihan soal dari setiap ruang sudah dikumpulkan untuk memenuhi soal pada salah satu ruangan, namun tetap tidak cukup. Untung pada saat yang bersamaan Panitia Ujian Nasional Kabupaten Wajo berkunjung ke sekolah untuk memantau pelaksanaan ujian. Setelah berkoordinasi, Panitia UN Kabupaten Wajo, Drs. Mahdi, M.Si. menginstruksikan untuk menfotocopy soal demi mengejar ketertinggalan bagi siswa yang belum mendapatkan soal dalam mengerjakan soal.

Untuk menjaga kerahasiaan, proses penggandaan naskah soal dilakukan di SMA Negeri 1 Maniangpajo dengan pengawasan Panitia Ujian Nasional Kabupaten Wajo, Polsek Maniangpajo, Pengawas SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo, dan Panitia Ujian Nasional SMA Negeri 1 Maniangpajo. Tak berselang lama, setelah naskah soal digandakan, SMA Negeri 1 Maniangpajo juga menerima kunjungan dari Komisi III DPRD Kabupaten Wajo untuk memantau pelaksanaan pelaksanaan kegiatan UN 2015 di sekolah yang berjuluk Kampus Cemara tersebut.

Double Soal

Naskah Soal yang Double Soal

Kurang Soal

Naskah Soal yang Kekurangan Soal

Bukan saja Kimia, ternyata pada hari kedua masalah masih mewarnai pelaksanaan UN 2015 di sekolah yang kini berdiri selama 23 tahun. Dari 5 (Lima) Paket Soal mata pelajaran Sosiologi terdapat 2 (dua) Paket soal yang bermasalah. 1 (satu) paket diantaranya memiliki nomor soal ganda yaitu nomor soal 41 dan 42. Sementara, 1 (satu) paket soal lainnya malah kehilangan nomor soal 41 dan 42.

Kejadian tersebut diketahui setelah Pengawas Ruangan melaporkan kejadian tersebut pada Panitia UN SMA Negeri 1 Maniangpajo. Tidak mau gegabah, melalui aplikasi Barcode Scanner yang terdapat pada android salah seorang panitia, didapatkan bahwa lembaran soal tersebut memang memiliki barcode yang berbeda. Sampel dari kedua naskah soal tersebut juga disertakan dengan berita acara pelaksanaan UN dan dikirimkan ke Panitia Ujian Nasional Provinsi Sulawesi Selatan. “Kita tidak menginginkan siswa dirugikan dengan kejadian seperti ini” ungkap Sekretaris Panitia UN SMAN 1 Maniangpajo, Drs. Muhammad Yunus, M.M.

Sementara itu, pelaksanaan hari ketiga, cenderung tidak didapatkan masalah. Untuk menutup perhelatan tingkat nasional tersebut, untuk menghindari aksi coret-coret dan konvoi oleh Peserta UN SMAN 1 Maniangpajo, Panitia UN melaksanakan kegiatan Karaoke bersama hingga pukul 17.00 Wita. Kegiatan ini juga diikuti oleh Ketua Komite SMA Negeri 1 Maniangpajo, Drs. Syamsul Bakhri, M.Si.

2 Utusan CSC Lolos Grand Final LPDK Nasional 2015

maskotMeski molor beberapa jam dari jadwal yang telah dirilis, akhirnya Panitia Lomba Pidato dan Drama Klasikal Tingkat Nasional Tahun 2015 merilis nama-nama peserta yang dinyatakan lolos ke babak Grand Final (12 Besar) yang akan berlomba di Yogyakarta, 2 s.d. 3 Mei 2015 mendatang.

Kegiatan yang memperebutkan hadiah berupa uang pembinaan jutaan rupiah ditambah piala dari Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Gusti Kanjeng Ratu Hemas), BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Walikota Yogyakarta, dan beberapa instansi lainnya diikuti oleh utusan terbaik dari siswa SMA/SMK dan Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri/Swasta se-Indonesia.

Dari data yang dirilis oleh Ketua Panitia Dawud Setianto D, melalui Facebook beberapa Sekolah/Perguruan Tinggi yang mengikuti kegiatan tersebut diantaranya:

  1. SMK Negeri 1 Muara Wahau Kutai Timur
  2. Cemara Scout Community SMA Negeri 1 Maniangpajo Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan
  3. SMA Negeri 1 Tuban
  4. SMK Pandu Bogor
  5. SMK Negeri 4 Gorontalo
  6. DKC Tulang Bawang
  7. Universitas Mulawarman Samarinda
  8. Universitas Hasanuddin Makassar
  9. Universitas Islam Indonesia
  10. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
  11. Dan beberapa Sekolah/Perguruan Tinggi lainnya se-Indonesia

Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut diwajibkan mengirimkan naskah dan rekaman pidato/drama klasikal berdasarkan jadwal yang telah ditentukan oleh panitia kemudian dinilai oleh juri yang dianggap berkompeten di bidangnya masing-masing. Dari hasil penilaian tersebut, terpilih 12 peserta yang dinyatakan lolos masuk ke babak Grand Final dan diundang ke Yogyakarta untuk menunjukkan kebolehannya masing-masing.

Berdasarkan SK yang dikeluarkan panitia tertanggal 18 April 2015, 12 peserta yang dinyatakan lolos masuk ke babak Grand Final adalah sebagai berikut:

  1. Lisnawati (Universitas Mulawarman Samarinda)
  2. Rudini (Universitas Mulawarman Samarinda)
  3. Khairunissa K. Asba Pane (Universitas Islam Indonesia)
  4. Nanda Cheli Adilla Putri (SMKN 1 Muara Wahau, Kaltim)
  5. Andi Kartika (SMAN 1 Maniangpajo, Sulsel)
  6. Tri Umi Asni (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
  7. Mardiwansyah (SMAN 1 Maniangpajo, Sulsel)
  8. Trianto S (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
  9. Eriyanto Irvan H. Nusi (SMKN 4 Gorontalo)
  10. Suhanda (STIKES Kharisma Karawang, Jabar)
  11. Nona Fadilla (SMKN 1 Muara Wahau, Kaltim)
  12. Jabal N (Universitas Hasanuddin Makassar)